SERULING BILBUL
ALAT PERAGA MATEMATIKA
NAMA ALAT PERAGA :SERULING BILBUL
A. Pengertian Alat Peraga Seruling
Bilangan Bulat (Seruling Bil Bul)
Menurut
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991: 3) mengelompokkan alat peraga/media
pembelajaran atas empat bagian yaitu:
(1)
Media grafis (media 2 dimensi) seperti
gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster dan lain-lain.
(2)
Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk
model padat, model penampang, model susun dan lain-lain.
(3)
Media proyeksi, seperti slide, film
strips, penggunaan OHP dan lain-lain
(4)
Penggunaan lingkungan sebagai media
pengajaran.
Berkaitan
dengan media tersebut, dalam penelitian ini difokuskan pada media tiga dimensi,
yaitu dalam bentuk model-model seruling dan bendera. Alat peraga ini penulis
namakan seruling Bilangan Bulat (seruling
Bil Bul) karena sebagian dasar penggunaannya dan bentuknya ada kemiripan
dengan seruling Bilangan Bulat (seruling Bil Bul).
B. Pembuatan Alat Peraga Seruling Bilangan Bulat
(Seruling Bil Bul)
Peraga Seruling Bilangan Bulat (Seruling
Bil Bul) dibuat dengan cara yang sangat sederhana, dengan memanfaatkan sisa
peralon atau bambu, Kertas yang mudah
didapat di lingkungan sekolah.
Alat dan Bahan
- paralon ¾ ’ dengan panjang 1 meter atau lebih
- Bilangan negatif, nol dan bilangan positif
- sedotan , lem,
gunting, karton
- solder / alat untuk membuat lobang pada peralon
C.
CARA
KERJA
- Pertama, persiapkan peralon dilobangi sebesar sedotan dengan jarak yang sama.
- Tempel bilangan negatif, Nol, dan bilangan positif
secara berurutan disisi lobang.
- Pasang sedotan pada lubang mulai dari posisi nol.
D.
CARA
PENGGUNAAN
- Dengan suatu kesepakatan bahwa tanda operasi penjumlahan(+)arah
jalan bendera maju dan operasi Pengurangan(
- ) arah jalan Bendera mundur.
- Untuk bilangan Positif a (+a) arah sedotan ke kanan
dan untuk bilangan negatif a (-a) arah bendera ke kiri.
- Contoh: 2 +
(-5) = - 3
Mula-mula sedotan pada posisi Nol,lihat bilangan + 2
(sedotan ke arah kanan). Dari Nol maju
sampai 2. Kemudian lihat bilangan berikutnya -5 arah sedotan ke kiri karena
penjumlahan maka dari posisi 2 maju
sejauh 5 , sedotan berhenti pada posisi bilangan negatif 3 ( -3)
Dari Penggunaan Seruling Bilangan Bulat
(Seruling Bil Bul) dan sifat dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat
terlihat perbedaan pendekatan. Dengan operasi
Bilangan Bulat (Operasi Bil Bul) konsep dapat dimodelkan dan bermakna
serta kongkrit, tapi dengan sifat konsep operasi bilangan bulat dibuktikan dengan cara abstrak
Penulis
Wardoyo Rahmad B, S.Pd.,M.Pd.
NIP. 1971041819970215